Sabtu, 12 Mei 2012

Tips dan Trik Jitu Menghadapi UAS ceman-ceman!!


Setelah kuliah selama satu semester, kelulusan kita umumnya ditentukan oleh ujian akhir semester selama satu atau dua jam. Sebetulnya sih sepertinya tidak adil, namun apa daya kita tidak dapat merubahnya dan harus menghadapinya. Gambar konyol di atas mungkin mewakilkan betapa stressnya mahasiswa atau pelajar SMP/SMA  menghadapi UAS. Makanya boleh dong kalau kita sama-sama berbagi tips-tips jitu yang sering digunakan menjelang ujian. Disini saya akan berbagi sedikit tips yang pernah saya pakai sebelum menghadapi ujian.

1.Malu Bertanya Sesat Di Jalan

Nyontek? Bukann!! Pengalaman saya justru karena nyontek seringkali jawab pilihan ganda yang udah kita yakini malah jadi salah. Maksud dari bertanya disini ialah jangan ragu bertanya kepada guru atau dosen pengajar tentang materi apa saja yang akan diujikan di ujian nanti. Pengalaman gua biasanya mereka memberi tahu materi, bab-bab yang akan keluar nanti di lembar pertanyaan ujian. tetapi kadang ada juga dosen atau guru yang enggan memberi tahu bahkan menjawabnya dengan lelucon yang bikin kita malu. Hehehe. Tapi nggak ada salahnya kan kita bertanya bagaimana soal yang akan diujikan agar saat belajar kita bisa pelajari benar-benar apa saja yang akan diujikan nanti?

ujian
2.Pelajari Soal Terdahulu

Buat mata kuliah atau mata pelajaran tertentu, beberapa dosen/guru ada yang malas untuk membuat soal baru. Jadi kita bisa bertanya apa sih soal-soal yang akan dujikan diujian nanti kepada kelas lain yang ujiannya lebih dulu dari kelas kita atau soal-soal dari tahun terdahulu yang bisa kita dapatkan dari kakak kelas kita. Walaupun soal tersebut tidak bisa menjadi acuan buat kita belajar. Namun jika kita beruntung soal yang diujikan terdahulu sering kali memiliki banyak persamaan dengan soal yang akan diujikan nanti loh!

3. Stop Cramming! Susun Rencana Belajar!

Kebiasaan nih pelajar zaman sekarang karena banyaknya kegiatan di sekolah atau kampus jadi nggak punya waktu buat belajar hingga akhirnya baru ingat besok ujian terpaksa harus cramming. Oh iya, buat yang nggak tau apa itu cramming, cramming itu istilah baru dalam bahasa inggris untuk belajar semalaman suntuk sebelum ujian. Kalau bahasa di belakang pantat truk bisa dibilang “Begadang demi tugas” Hahaha…Frown Tapi dari artikel yang saya dapat, justru cramming malah berbahaya untuk daya ingat kita saat ujian. Karena kondisi otak kita saat bergadang dan belajar dalam kondisi yang penat ditambah panik, justru otak kita lelah dan tidak sanggup menerima pelajaran yang kita pelajari untuk persiapan ujian besoknya. Idealnya otak manusia dapat menerima pelajaran saat kondisi tenang dan gelombang otak yang rendah.

Bagaimana cara memperoleh kondisi maksimal otak menerima pelajaran? Caranya gampang. Pada saat malam hari jangan tidur terlalu malam dan sebaiknya sebelum tidur melakukan hal yang menyenangkan seperti menonton film komedi, main game atau lakukan kegiatan yang tidak membuat stress agar saat tidur kita tidak gelisah karena memikirkan ujian besok. Besoknya bangunlah di pagi hari sekitar jam 3 menjelang 4 subuh dan mulailah belajar. Biasanya saya melakukan hal tersebut karena yang saya rasakan cara tersebut lebih cepat menyerap pelajaran dibanding cramming. Juga cara seperti ini membuat kita lebih segar pada saat ujian. Jangan lupa sarapan nasi dan lauk bergizi agar kita benar-benar siap untuk ujian di pagi hari.

Jika kalian punya rencana sendiri untuk belajar, silahkan digunakan dan direncanakan sebelum ujian agar kalian benar-benar siap menghadapi ujian.

4. Latihan Terus Menerus

Pada dasarnya memang kita semua harus belajar terus menerus, jangan hanya ketika akan ujian saja kita baru belajar. Untuk pelajaran bahasa, book based test, hal ini tidak bisa kita pelajari instan. Sebaiknya gunakan waktu untuk mencicil ingatan kita dalam pelajaran tersebut di pagi hari selama 30 menit atau lebih agar terpatri di otak kita.

Nah, sekedar saran dari yang biasa saya lakukan. Biasanya saya suka sedikit nyolong-nyolong belajar sekitar 10-15 menit di perjalanan seperti di Bis, Kereta, atau saat naik kendaraan lainnya. Mungkin bagi beberapa orang belajar di mobil itu bikin pusing karena guncangannya. Nggak ada salahnya kan kalau pelajarannya itu kita rekan di HP kita agar bisa diulang-ulang saat naik kendaraan?

5. Buatlah Catatan Raksasa Yang Ditempel Di Dinding

Ini cara yang saya dapatkan dari guru saya waktu SMA. Beliau pernah bercerita kepada kami di kelas bahwa ia selalu menuliskan kertas-kertas bekas dengan rumus-rumus matematika, fisika, kimia dll di setiap sudut rumahnya demi anak-anaknya agar mereka bisa hafal rumus karena terbiasa melihatnya dirumah, bukan karena sengaja menghafal.  Dan hebatnya karena cara tersebut, anak-anak beliau menjadi orang-orang yang sukses diterima di perguruan tinggi negeri terbaik.

Sekarang karena saya jarang banget ada dirumah, saya sudah hampir nggak pernah lagi pakai cara ini, padahal sangat efektif. Tapi pada windows 7 ada aplikasi yang bernama sticky notes yang berupa notes-notes kecil lucu nangkring di desktop komputer kita. Saran saya gunakan sticky notes untuk menggantikan kertas bekas yang menempel di dinding untuk mahasiswa DJARUM SUPER alias DJArang diRUMah SUka PERgi! Hahaha

sumber : http://www.himatansi.org/news190-tips-jitu-menghadapi-uas.html 

           : fadhlyashary.blogspot.com/2012/01/tips-untuk-menghadapi-uas.html

Kamis, 12 Januari 2012

Resonansi Jiwa ( Mengapa harus Berteriak??)


Mengapa Berteriak??


Suatu hari, sang guru bertanya kepada murid-muridnya.
Guru:  “Mengapa ya, ketika seseorang sedang dalam keadaan marah, ia akan selalu bicara dengan suara kuat, atau bahkan berteriak?”

Seorang murid yang dari tadi telah berfikir cukup lama mengangkat tangan dan menjawab

Murid:  “ya, karena saat seperti itu, mereka telah kehilangan kesabarannya, karena itulah mereka lalu berteriak.”
“tapi,..”,lawan bicaranya justru yang berada di sampingnya ikut menjawab

Murid1:  “tapi kenapa harus berteriak, apakah ia tidak dapat bicara secara halus?”

Sang guru pun akhirnya berbalik bertanya.Hampir semua murid memberikan sejumlah alasan yang dikira benar menurut pertimbangan mereka. Namun ternyata tidak satupun jawaban yang memuaskan. Melihat hal itu sang guru lalu berkata.

Guru:  “anak-anakku, ketika dua orang sedang berada dalam situasi kemarahan, jarak antara ke dua hati mereka menjadi amat jauh. Walaupun, secara fisik mereka begitu dekat, karena itulah akhirnya untuk mencapai jarak yang demikian jauh, mereka harus berteriak satu sama lain. Tapi anehnya, semakin keras mereka berteriak semakin pula mereka menjadi marah dan dengan sendirinya jarak hati yang ada di antara keduanya pun menjadi lebih jauh lagi. Karena itulah mereka terpaksa berteriak lebih keras lagi. Sebaliknya, apa yang terjadi ketika 2 orang saling jatuh cinta. Mereka tak hanya berteriak, namun ketika mereka bicara suara yang keluar dari mulut mereka begitu halus dan kecil. Sehalus apapun itu, Keduanya bisa mendengarkan dengan begitu jelas. “Ayo, mengapa demikian?”, sang guru bertanya sambil memperhatikan para muridnya.

Mereka Nampak berpikir amat dalam, namun tidak satupun berani memberikan jawaban.

“Anak-anakku, karena hati mereka begitu dekat. Hati mereka sama sekali tidak ada jarak. Pada akhirnya, sepatah katapun tidak perlu diucapkan. Sebuah pandangan mata saja amatlah cukup membuat mereka memahami apa yang ingin mereka sampaikan.”
 "Untuk itu, ketika kalian sedang dilanda kemarahan, janganlah hatimu menciptakan jarak diantara kalian berdua akan lebih baik jika tidak mengucapkan kata yang menyatakan jarak diantara kalian. Mungkin disaat seperti itu tidak mengatakan kata-kata merupakan cara yang lebih bijaksana. Karena waktu akan membantu kalian suatu saat nanti."